Kamis, 16 Juni 2016

MANFAAT KOPI UNTUK KULIT


7 Manfaat Kopi untuk Kulit


Manfaat Kopi untuk Kulit – Sekitar 10 dari 8 orang dewasa sangat menyukai kebiasaan minum kopi. Kopi merupakan minuman yang berasal dari biji buah kopi yang sudah dihaluskan. Ada banyak jenis kopi, mulai dari kopi robusta, kopi luak dan lain sebagainya. Selain berguna sebagai minuman penghilang kantuk dan minuman penghangat tubuh, kopi juga mempunyai manfaat lain untuk kesehatan dan kecantikan kulit. Wajahjerawat.com mengungkapkan bahwa di dalam kopi terdapat kandungan zat berupa karbohidrat, glikosida, mineral, asam amino, protein, kafein, asam alifatik / asam karboksilat, trigoneline, asam klorogenat dan masih banyak yang lainnya. [1] Selain dapat menyehatkan tubuh, semua kandungan tersebut juga mempunyai kemampuan untuk menutrisi kulit karena kopi juga mempunyai manfaat untuk kulit, terutama di bagian wajah.
Manfaat kopi untuk wajah juga sudah terbukti, karena ada beberapa tempat spa dan salon perawatan wajah yang telah menggunakan kopi untuk masker wajah. Seperti apa yang dikutip dari manfaat.com, adapun manfaat yang ditawarkan oleh kopi untuk kulit wajah adalah sebagai berikut :

7 Manfaat Kopi untuk Kulit

  1. Mengatasi Masalah Jerawat
    Ampas kopi dapat dijadikan sebagai scrub wajah untuk mengatasi masalah jerawat dengan cara membuat jerawat lebih cepat kering, sehingga terhindar dari masalah peradangan jerawat.
  2. Menghilangkan Komedo
    Selain jerawat, masalah yang sering mampir pada kulit wajah adalah komedo. Komedo terjadi karena wajah mempunyai kandungan minyak berlebih, wajah berminyak dijadikan sebagai tempat yang cocok untuk komedo. Untuk mengatasi masalah komedo, bisa dilakukan dengan menggunakan masker ampas kopi secara teratur.
  3. Menyamarkan Noda Hitam Bekas Jerawat
    Baik bubuk kopi maupun ampas kopi, saat dioleskan pada wajah masing-masing mempunyai kemampuan untuk menyamarkan noda hitam bekas jerawat dan flek-flek hitam. Hal ini disebabkan karena kopi mempunyai kemampuan untuk menghilangkan sel-sel kulit mati.
  4. Mencerahkan Kulit Wajah
    Di dalam kopi terdapat kandungan antioksidan yang berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk akibat radikal bebas. Dengan demikian, wajah akan terlihat lebih cerah dan terbebas dari kulit kusam.
  5. Mengontrol Kandungan Minyak Berlebih
    Manfaat kopi selanjutnya yaitu, ketika digunakan sebagai masker wajah secara rutin dapat mengontrol kandungan minyak berlebih pada wajah sehingga wajah terlihat lebih bersih, bebas kilat dan terhindar dari jerawat.
  6. Mengecilkan Pori-pori Kulit Wajah
    Jika digunakan sebagai masker wajah secara teratur, kopi dapat mengecilkan pori-pori wajah sehingga dapat membuat kulit terbebas dari masalah jerawat dan komedo. Perlu diketahui, salah satu penyebab tumbuhnya jerawat dan komedo pada kulit wajah disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat oleh kotoran dan ekskresi lemak yang berlebihan.
  7. Melembabkan dan Menghaluskan Kulit
    Kopi yang digunakan sebagai masker wajah dan scrub wajah alami secara teratur dapat membuat kulit menjadi lebih lembab dan halus. [2]
Cara pembuatan masker kopi pun mudah untuk dilakukan, caranya cukup gunakan ampas kopi murni atau ampas kopi yang tidak tercampur dengan gula, kemudian oleskan pada wajah sebagai masker, lakukan pijatan atau gosokkan lembut pada wajah, diamkan sekitar 20 – 25 menit, lalu bilaslah menggunakan sabun wajah dan air bersih. Masker kopi juga bisa dibuat dengan cara mencampurkan ampas kopi murni dengan madu, putih telur atau minyak zaitun.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, gunakan masker wajah atau scrub wajah secara teratur, maksimal 2 – 3 kali dalam seminggu. Pastikan juga bahwa telah menggunakan kopi asli dan murni, yaitu bubuk kopi yang tidak tercampur dengan bahan apapun. Pasalnya, untuk memperkecil biaya produksi ada beberapa produsen yang mencampurkan bahan lainnya seperti serbuk jagung ke dalam produk kopi yang mereka buat.
Tips untuk memastikan keamanan dan keaslian kopi, sebaiknya beli biji kopi kemudian sangrailah sendiri atau memasak dengan wajan tanah liat tanpa menggunakan minyak. Kemudian, haluskan biji kopi yang sudah disangrai tersebut. Jika sudah mengetahui proses pembuatan bubuk kopi, prmbaca dapat diketahui keamanan dan keaslian dari bahan yang akan digunakan untuk kulit wajah. Hal ini disebabkan karena wajah merupakan salah satu aset yang berharga sehingga tidak boleh sembarang dalam memilih bahan alami, produk kecantikan dan kosmetik yang akan digunakan. Baca juga Manfaat Kulit Jeruk untuk menurunkan kadar kolesterol.
Referensi :
wajahjerawat.com/manfaat-kopi-untuk-wajah-berjerawat
manfaat.co/manfaat-masker-kopi-untuk-wajah-dan-cara-membuatnya
SUMBER: http://mistercufflink.com/manfaat-kopi-untuk-kulit.html

It's Me



Hallo!!!
Perkenalkan nama saya adalah Dina Istiningrum, saya adalah mahasiswa Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng - Banyuwangi. Saya mengambil Fakultas Tarbiyah/ Pendidikan Program Studi Agama Islam. Tujuan saya membuat blog ini adalah untuk berbadi atau berdiskusi bersama baik dari beberapa topik yang saya pos atau memenag dari reader sendiri.

Semoga dengan blog ini kita bisa mengenal dan belajar bersama. Apa yang saya tahu belum tentu anda tahu, apa yang anda tahu belum tentu saya tahu. 

Berbagi itu menyenangkan, perbanyaklah ilmu dan pengetahuan dengan membaca, agar dunia dalam genggamanmu!!!

Rabu, 15 Juni 2016

Makna dan Fungsi Puasa


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamin yang dibawa oleh Rasulullah SAW dengan berbagai rintangan yang dihadapai beliau selama penyebarannya. Islam telah mengajarkan cara hidup seseorang yang sederhana tidak berlebih – lebihan, ini serupa dengan yang Rasulullah SAW contohkan dalam kehidupan sehari-hari beliau yaitu dengan zuhud . Cara hidup beliau baik bertutur kata, berpenampilan dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jauh dari kata berlebihan kecuali untuk bersedekah. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti makan sangat beliau tekankan untuk tidak tidak menghardik makanan yang tidak enak ataupun membuang makanan. Bicara masalah makan, di zaman modern sekarang ini banyak sekali kaum hawa pada khususnya dan manusia pada umumnya melakukan perawatan kesehatan tubuh dengan diet makan (mengurangi jatah atau intensitas makan) untuk kesehatan dan kecantikan. Banyak sekali kaum hawa yang salah dalam menjaga kesehatan ataupun menjaga kecantikan tubuh, diantaranya mereka rela melakukan cara diet yang tidak alami sehingga menimbulkan efek samping berbahaya. Efek samping- efek samping yang muncul bukan untuk kesehatan atau kecantikan justru akan sebaliknya.
Kalau kita mengkaji lagi bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin itu adalah benar, karena Islam sudah mempunyai cara yang sangat mudah, murah dan aman bahkan dalam pelaksanaanya akan mendapat pahala. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia telah diberikan pilihan untuk mengikuti perintah-Nya atau mengingkarinya. Cara yang mudah, murah dan mendapat pahala itu adalah puasa.
Berbicara tentang puasa banyak sekali dari mereka yang bahkan tidak tahu puasa yang baik dan benar itu seperti apa dan manfaat ataupun fungsinya. Untuk itu makalah ini disusun dengan tujuan dapat memberikan jawaban dan sumbang asih terhadap pernyataan – pernyataan tersebut.


B.     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apakah yang dimaksud dengan puasa ?
2.      Apakah yang dimaksud dengan makna puasa ?
3.      Apakah yang dimaksud dengan fungsi puasa ?
4.      Apakah puasa adalah perintah Allah ?
5.      Apakah manfaat melaksanakan puasa ?
6.      Apa saja yang termasuk dalam larangan dalam berpuasa ?

C.    Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan apakah yang dimaksud dengan puasa
2.      Menjelaskan apakah yang dimaksud dengan makna puasa
3.      Menjelaskan apakah yang dimaksud dengan fungsi puasa
4.      Menjelaskan kandungan hadits tentang perintah puasa
5.      Menjelaskan kandungan hadits tentang manfaat puasa
6.      Menjelaskan kandungan hadits tentang larangan dalam berpuasa




BAB II
PEMBAHASAN
A.    MAKNA DAN FUNGSI PUASA
1.      Pengertian, Makna dan Fungsi Puasa
Rukun Islam adalah salah satu cara atau tanda apabila seseorang melaksanakan salah satu diantaranya ia merupakan seorang Muslim atau Muslimah. Pelaksanaan rukun Islam salah satunya yang sehubungan dengan latar belakang masalah makalah ini adalah tentang puasa.
Puasa menurut bahasa berarti “menahan diri”, sedang menurut syara’ yaitu menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa sehari penuh dengan cara yang telah ditentukan[1]. Menahan diri yang dimaksud pada pengertian secara bahasa adalah menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya[2]. Sedangkan sehari penuh disini adalah menahan segala sesuatu mulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Sebagaimana firman Allah:
 وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ -١٨٧-
Artinya:
“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar”. (Q.S Al-Baqarah:187)[3].

Sabda Rasulullah:
عَنِ ابْنِ عُمَرَقَاَل سَمِعْتُ النَّبِّى صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ يَقُوْلُ: اِذَااَقْبَلُ اللَّيْلُ وَاَدْبَرَالنَّهَارُوَغَابَتِ الشَّمْسُ فَقَدْاَفْطَرَالصَّائِمُ. رواه البخارو مسلم
Artinya:
Dari Ibnu umar: Ia berkata, saya telah mendengar Nabi besar Saw. bersabda : “Apabila malam datang, siang lenyap, dan matahari telah terbenam, maka sesungguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang yang puasa.
     Dalam pelaksanaannya puasa dibadi menjadi 4 macam hukum yaitu
·         Puasa wajib (puasa Ramadan)
·         Puasa sunah
·         Puasa makruh
·         Puasa haram (puasa di hari raya, hari raya haji, dan tiga hari sesudah hari raya haji)[4]
Salah satu yang akan dibahas pada makalah ini adalah tentang puasa wajib, yaitu puasa yang dilaksanakan di bulan Ramadan. Puasa secara keseluruhan adalah suatu perintah Allah pada umatnya yang terdapat pada rukun Islam yang diwajibkan untuk dilaksanakan yaitu puasa Ramadan khususnya.
     Puasa Ramadan diwajibkan pada bulan Sya’ban tahun 2 H. Di antara keutamaan bualan Ramadan yaitu bulan pertama kali al-Qur’an diturunkan. Dalam sebuah hadits disebutkan. “Bulan Ramadan adalah tuan bulan-bulan yang lain”. Jadi bulan Ramadan adalah bulan yang paling utama[5].
     Melaksanakan puasa, kita sebagai umat Islam telah melaksanakan perintah Allah sebagai bentuk ketaqwaan kita pada-Nya. Puasa sendiri sangat banyak sekali keuntungannya selain untuk menjaga kesehatan (jasmani/materil), puasa juga menghindarkan kita dari keburukan yang sifatnya  rohani (non-materil), diantara fungsi puasa yang tidak Nampak (non-materil) yaitu dapat mengekang/ mengendalikan hawa nafsu. Sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda:
عَنِ عَبْدِاللهِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قاَلَ: كُنَّا مَعَ النَّبِى صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ, فَقَالَ: مَنِ اسْتَطاَعَ الْبَاءَةَفَلْيَتَزَوَّجِ فَاِنَّهُ اَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَاَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَاِنَّهُ وِجَاءٌ.
Artinya:
“Dari Abdullah ra. ia berkata: Kami pernah bersama Nabi Saw. beliau bersabda: “Barang siapa telah merasa sanggup (mampu) untuk melakuakan berumah tangga (kawin), maka hendaklah ia kawin. Sesungguhnya kawin itu lebih melindungi (menjaga) penglihatan (dari kemaksiatan) dan dapat memelihara kehormatan. Dan siapa yang belum sanggup (mampu) untuk melakukan kawin, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat mengurangi (mengekang) hawa nafsu”[6].
Dari hadits diantas dapat disimpulkan bahwa selain berfungsi sebagai menjaga kesehatan tubuh, ternyata puasa juga menjaga kualitas keimanan kita terhadap Allah diantaranya adalah menahan atau mengekang hawa nafsu yang akan menjerumuskan manusia yang tidak dapat mengendalikannya. Maka, Nabi Saw. menyeru pada umatnya untuk melaksanakan puasa sebagai bentuk ketaatan terhadap Allah Swt.

2.      Puasa adalah Perintah dan Untuk Allah
Allah Swt. menciptakan semua makhluk adalah untuk menyembah pada-Nya. Malaikat selalu taat dan patuh kepada Allah lain halnya manusia yang selalu naik-turun kadar keimananya. Hal tersebut ditandai dengan hal yang lebih konkret semisal tentang pelaksanana ibadah atau syari’at.
Puasa dilaksanakan dan diwajibkan pada umat Islam sesudah Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah. Hukumnya Adalah fardu’ain atas tiap-tiap mukallaf (balig dan berakal)[7]. Sebagaimana firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ -١٨٣-
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Q.S. Al- Baqarah: 183)[8].
Sabda Nabi:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَأِنِ امْرُؤٌقَاتَلَهُ أَوْشَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ اِنىِّ صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ. وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخَلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَاللهِ مِنْ دِيْحِ الْمِسْكِ. يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتُهُ مِنْ أَجْلىِ، الصِّيَامُ لِى وَأَناَأَجْزِى ىبِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِأَمْثَالِهَا.
Artinya:
“Puasa itu perisai, maka janganlah seseorang berkata keji atau berbuat jahil. Kalau ada orang yang memeusuhinya atau mencaci – makinya, maka hendaklah dikatannya: Saya puasa, saya puasa! Demi Dzat yang  jiwaku berada ditangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi. Dia meninggalkan makannya, minumnya dan hawa nafsunya karena aku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan mengganjarnya. Satu kebaikan diganjar dengan sepuluh kali lipat[9].
     Dalam hadits di atas dijelaskan bahwa puasa merupakan tameng atau perisai terhadap sesuatu yang mungkar dan keji. Maka sesungguhnya puasa itu merupakan ibadah yang dipersembahkan untuk Allah dan barang siapa yang mengerjakannya maka akan diberi ganjaran bahkan sepuluh kali lipat dari setiap kebaikan yang dilakukan.

3.      Larangan (yang membatalkan) Puasa
      Dalam melaksakan puasa terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh yang melaksnakannya (umat Muslim). Segala sesuatu yang dapat membuat pahala berkurang walaupun tidak terdapat unsure kesengajaan. Beberapa hal yang harus dihindari bahkan di jauhi saat berpuasa:
·         Makan dan minum dengan sengaja
·         Muntah dengan sengaja
·         Haid dan Nifas: Wanita yang haid dan nifas haram mengerjakan puasa, tetapi wajib mengqadha sebanyak hari yang ditinggalkan waktu haid dan nifas
·         Jima’ pada siang hari atau pada waktu fajar shadiq telah Nampak
·         Gila walaupun sebentar
·         Mabuk atau pingsan sepanjang hari
·         Murtad[10].

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manusia telah diberikan akal dan nafsu sebagai fitrahnya. Tujuan manusia dan makhluk Allah yang lain diciptakan adalah dengan tujuan untuk beribadah pada-Nya. Perintah – perintahnya adalah pelaksannaan 5 rukun Islam sebagai penegak agama salah satunya adalah pelaksanaan puasa. Puasa secara bahasa berrti menahan sedangkan menurut istilah atau syara’ adalah menahan makan dan minum mulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan hal-hal yang sudah ditentukan. Puasa sendiri selain baik untuk kesehatan ternyata mempinyai fungsi dan manfaat yang sangat baik bagi yang melaksakannya diantaranya mampu sebagai tameng atau perisai yang berguna sebagai pengekang liarnya hawa nafsu manusia yang mengarah pada kemungkaran dan kekejian. Untuk itu Allah akan mengganjar makhluknya yang melaksanakannya dengan tidak melanggar hal-hal yang dilarang dalam berpuasa.

     



[1]  Wahbah Zuhaili, Fiqih Imam Syafi,I 1 (Jakarta: Almahira, 2018),hlm.481.
[2]  Sualaiman Rasjid, Fiqih Islam cet. 58 (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2012),hlm.220.
[3]  Q.S Al-Baqarah:187
[4]  Rasjid, Fiqh.hlm.220.
[5]  Zuhaili, Fiqioh.hlm.481
[6]  Maftu Ahnan Asy, Kumpulan Hadits Terpilih Shahih Bukhari (Surabaya: Terbit Terang,              2003).hlm95-96
[7]  Rasjid, Fiqih.hlm.221
[8]  Q.S. Al – Baqarah:183
[9]  Idrus H. Alkaf, Ihtisar Hadits Shahih Bukhari (Surabaya: CV. Karya Utama).hlm.133.
[10]  Moh. Rifa’I, Ilmu Fiqih Islam Lengkap (Semarang: CV. Toha Putra, 1978).hlm.329-330

Ali Ashgar Engineer

I.          Pendahuluan
          Di zaman Pra-Islam dahulu banyak sekali peristiwa – peristiwa yang sangat tidak baik dalam kaca mata sekarang ini. Oleh karena itu di masa Pra- Islam penduduknya disebut dengan masyarakat jahiliyah, masyarakat yang bodoh baik dalam ilmu dan pengetahuan. Kemudian datanglah Muhammad Saw. sebagai revolusioner pada masanya. Sesuai dengan datangnya wahyu, surat Iqra’ sehingga membuat masyarakat jahiliyah zaman dulu yang tidak bisa baca tulis (ummi) menjadi masarakat yang mempunyai peradapan yang begitu besar.
            Datangnya sang revolusioner ini, menjadikan seorang Ashgar Ali Engineer untuk memotivasi dalam memerangi penindasan yang terjadi di negaranya. Dia membuat karya – karya yang sangat apik bagi membacanya. Enginer mengacu pada Marxisme hanya saja terdapat perbedaan pada mereka. Enginer lebih terfokus pada agama dan teologi pembebasan. Untuk lebih jelasnya di makalah ini akan dibahs tentang Enginerr bagaimana kiprahnya dalam hal Islam dan Teologi pembebasan sesuai dengan pemikirannya.


II.          Pembahasan
A.     Ali Ashgar Engineer

1.         Biografi dan Latar Belakang Pendidikan
     Asghar Ali Engineer adalah seorang Muslim India. Ia adalah seorang pemikir, penulis dan sekaligus aktivis. Asghar lahir pada 10 Maret 1939 di Salumbar, Rajastan India. Ayahnya, Shaikh Qurban Hussain adalah seorang ulama pemimpin kelompok Daudi Bohras.
     Sewaktu belajar Tafsir dan Ta’wil Al-Qur’an, Fiqh, Hadis, dan Bahasa Arab, ia juga banyak membaca karya-karya Bettrand Russel dan Karl Marx. Ia mengaku telah membaca buku Das Kapital karya Marx. Ia mendapatkan gelar kesarjanaan di bidang tekhnik sipil dari Vikram University, Madhya Pradesh. Selama 20 tahun ia sempat menjadi pegawai Kota Mumbay sampai memilih menjadi aktivis gerakan Bohra pada tahun 1972. Pada tahun 1980, ia membentuk Institute of Islamic Studies, di Mumbai, guna mendorong pandangan Islam Progresif di India. Pada tahun 1993  ia mendirikan Center for Study of Society and Secularism untuk mempromosikan kerukunan komunal (agama). Pemahaman keagamaan Asghar Ali, terkait kelompok Daudi Bohras. Daudi Bohras adalah sekte Syi’ah Isma’iliyah yang dipimpin oleh Imam sebagai pengganti Nabi (2010: https://algaer.wordpress.com).

2.         Karya – karya
Berdasarkan sumber dari (https://en.wikipedia.org ) Ashgar Ali Engineer menulis lebih dari 50 buku dan banyak artikel di berbagai jurnal nasional dan internasional, diantaranya:
·      Asal dan Pengembangan Islam:. An Essay on Its Pertumbuhan Sosial Ekonomi
·      Sufisme dan Komunal Harmony
·      Islam dan Revolusi
·      Status perempuan dalam Islam
·      Agama dan Pembebasan
Berbagai karyanya tersebut lahir karena adanya pemikiran terhadap Islam yang dapat memberikan sumbang asih yang baik tak hanya dalam hal ritual atau ukhrawi tetapi juga sebagai konstribusi dalam revolusioner pada masa penindasan yang terjadi di masanya.

B.       Islam dan Teologi Pembebasan
1.        Pengertian Teologi Pembebasan
                        Dalam blognya, Anwari (2010: http://algaer.wordpress.com) Teologi Pembebasan adalah kata majemuk dari teologi dan pembahasan. Secara etimologi, teologi berasal dari theos yang berarti Tuhan dan logos yang berarti ilmu. Teologi adalah ilmu yang mempelajari tentang Tuhan dan hubungannya dengan manusia dan alam semesta. Sedangkan kata pembebasan merupakan istilah yang muncul sebagai reaksi atas istilah pembangunan (development) yang kemudian menjadi ideologi pengembangan ekonomi yang cenderung liberal dan kapitalistik dan umum digunakan di negara dunia ketiga sejak tahun 60-an. Teologi Pembebasan berkembang di negara Amerika Latin sebagai respon atas kondisi baik ekonomi, social, politik pada masa itu, sehingga Amerika Latin melakukan proses industrialisasi di bawah multinasional. Tapi karena lebih fokus pada pertumbuhan ekonomi, akhirnya menimbulkan kesenjangan social yang sangat tajam. Kemudian menimbulkan Urbanisasi dan Inflasi yang begitu cepat. Akibat terjadinya hal tersebut lahirlah para tokoh - tokoh room dan uskup gereja yang bergerak terhadap perubahan dan pandangan – pandangan dari luar. Beberapa tokoh pengembang gerakan teologi pembebasan di Amerika Latin diantaranya:
·      Gustavo Gutierrez dari Peru
·      Juan Louise Segundo dari Uruguay
·      Hugo Asmann dari Brazil
·      John Sabrino dari El – Savador
                        Para pastor ini merupakan pastor yang relative mempunyai otoritas dan professional secara akademis. Karena itu Teologi Pembebasan menjadi mainstream paradigm yang khas Amerika Latin.

2.        Islam, Teologi Pembebasan dan Perannya
                        Ashgar Ali Enginer merupakan tokoh Muslim yang sangat peduli pada kaum yang tertindas baik secara langsung atau pun tidak langsung. Ashgar mempunyai persepsi bahwa agama tidak hanya berfungsi sebagai ritual (hamblum minAllah) tetapi juga sebagai suaka (hablum minannas)/ sosial di dalamnya. Dalam blognya, Arwani (2010: http://algaer.wordpress.com) menulis tentang Hassan Hanafi berpendapat bahwa Islam yang telah terkooptasi hanya sekedar kumpulan rirus-ritus, perayaan-perayaan, dan kepercayaan ukhrawi saja. Setelah menjadi kekuatan besar dan mapan, Kekhilafahan Islam juga menjelma menjadi eksploitatif dan feodal. Sedangkan perumusan Hukum Islam dan teologi yang dilakukan dalam kondisi seperti itu, sebagian besar melahirkan produk hukum dan teologi yang tumpul dan kehilangan elan pembebasan. Akan tetapi, Islam tidak selamanya berwajah tumpul dan terkooptasi oleh kepentingan kekuasaan politik dan ekonomi. Pada kesempatan lain Islam juga menjadi kekuatan revolusioner yang menentang penindasan. Hanafi mencatat, gerakan revolusi Iran, gerakan Tarekat Sanusiyah dan Omar Mokhtar di Libya dan gerakan Mahdiisme di Sudan, adalah gerakan-gerakan melawan kemapanan yang dilandaskan pada ajaran-ajaran Islam. Dari dua kondisi yang saling berlawanan tersebut, bisa dibaca bahwa sesungguhnya Islam mempunyai watak seperti dua sisi mata pedang. Pada saat tertentu bisa menjadi kekuatan legitimatif terhadap kekuatan yang menindas, akan tetapi pada saat yang lain bisa menjadi kekuatan revolusioner yang membebaskan. Dua watak itu muncul tergantung oleh siapa dan atas kepentingan apa pihak yang menafsirkan.
                        Pandangan Engineer sendiri melalui karyanya Islam dan Teologi Pembebasan yang dimuat oleh Firdawati dalam tugas essainya di Journal (Al-Manar Edisi I/2004) bahwa Teologi Pembebasan hadir untuk mengambil peran dalam membela kelompok yang tertindas . Ia (teologi pembebasan) anti kemapanan, baik kemapanan religius maupun politik. Engineer mengintepretasikan kembali ungkapan Marx yang terkenal “agama adalah candu bagi masyarakat” bukan sekedar agama saja, tetapi agama yang kemudian ikut memantapkan status quo dan tidak mendukung perubahan. Islam sendiri pada awal perkembangannya banyak dipeluk oleh orang-orang yang bukan merupakan golongan elit masyarakat. Muhammad sebagai pembawa risalah juga berasal dari keluarga Quraisy yang walaupuncukup terpandang, tidak tergolong sebagai keluarga yang kaya dan memiliki status socialyang tinggi. Pada saat itu Islam menjadi tantangan yang membahayakan para saudagar kaya Mekah, sehingga kemudian mereka menolak ajarannya. Bukan semata-mata karena mereka menolak risalah tauhid, tetapi lebih kepada ketakutan mereka terhadap Islam yang akan membawa perubahan sosial, khususnya pada tingkatan kekuasaan, baik politik maupun ekonomi.
                        Dari pernyataan Engineer tersebut dapat disimpulkan bahwa dimasanya bahkan sejak Rasul datang, ketidak adilan sudah muncul, maka diharapkan datangnya Rasul (Muhammad SAW) dengan risalah tauhidnya adalah sebagai perubahan dan pembela kaum yang tertindas. Pada hakekatnya revolusi tidak akan muncul bila tidak ada penindasan.
                        Menurut Engineer, Islam mengajarkan untuk menempatkan manusia sederajat (egaliter) dan menolak segala bentuk penindasan; menumpuk harta; riba; kemiskinan dan kebodohan. Al-Qur’an sendiri terdapat bahwa hak atas kekayaaan itu tidak bersifat absolute melainkan semuanya adalah milik Allah dan kita dilarang untuk membuat kerusakan di sana. Bahkan Enginer berpaku pada acuan Ibn Taymiyyah yang mengatakan bahwa “ Kehidupan manusia di muka bumi akan lebih tertata dengan system yang berkeadilan walau disertai suatu perbuatan dosa, daripada dengan tirani yang alim”. Ekstrimnya dikatakan bahwa Allah membenarkan negara yang berkeadilan walaupun dipimpin oleh orang kafir, dan menyalahkan negara yang tidak menjamin keadilan meskipun dipimpin oleh seorang Muslim. Juga disebutkan bahwa dunia akan bisa bertahan dengan keadilan dan kekafiran, namun tidak dengan ketidakadilan dan Islam.
                        Dalam Blognya, Arwani (2010: http://algaer.wordpress.com) yang ditulisnya tentang pembebasan Engineer terhadap kaum yang tertindas meliputi banyak bidang, yaitu:
·           Bidang Sosial ( Pembebasan dari ketidaksetaraan manusia, Ketidakadilan Gender dan Hubungan dengan Agama lain)
     Dalam hal penyerataan derajat manusia ini muncul karena pada zaman Nabi Muhammad Saw. dulu, masyarakat Arab terkenal fanatic terhadap suku merek. Sikap fanatisme atau ashabiyah ini dapat dilihat dari cara pandang yang rending seseorang terhadap orang lain yang berada di luar kelompoknya dan menganggap perbudakan adalah sesuatu yang lazim. Tetapi hal tersebut akhirnya terbantahkan setelah Nabi Muhammad saw. memilih Bilal sebagai muazzin. Hal inilah yang membuat Engineer cukup revolusioner karena sebelumnya Bilal adalah seseorang yang berkulit hitam dan bekas budak. Peristiwa ini menunjukkan bahwa harkat martabat manusia melampui batas – batas etnis, suku, warna kulit, merdeka atau hamba sahaya. Hal ini akhirnya menimbulkan sikap keterbuka, toleransi, tenggang rasa dan hormat – menghormati anata agama lain. Hal ini seseuai dengan firman Allah:
لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْد -٢٥٦-
Arinya:
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baarah[2]:256)
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ -٦-
Artinya:
“Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.” (Q.S. Al-Kafirun[190]: 6).
     Kemudian ketidakadilan gender terlihat pada perihal yang Nabi tetapkan dimana pada masa itu wanita terdapat pada posisi sub-ordinat yang sangat lemah sehingga Nabi menetapkan bahwa perempuan bisa mewarisi, bisa mempunyai hak milik sendiri, bisa minta cerai dan bisa menentukan dirinya sendiri. Sebagai contoh adalah tentang istilah “poligami”, poligami sebelumnya tanpa batas, kemudian dibatasi maksimal empat istri, itupun dengan persyaratan yang ketat. Kemudian pelarangan piliandri. Selain itu juga adanya perubahan yang luarbiasa yaitu larangan tradisi oleh Nabi untuk mengubur anak perempuan karena malu, sekaligus merubah stigma negative terhadap anak perempuan.
Hal ini sesuai dengan firman Allah:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ -١٣-
Artinya:
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah Menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami Jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.(Q.S. Al-Hujarat[49]: 13)


·           Bidang Ekonomi
     Dalam Journal (Al-Manar Edisi 1/2004) menurut essai Firdawati bahwa untuk menghadapi tantangan kemiskinan, Engineer berpendapat bahwa jika agama hendak menciptakan kesehatan social, dan menghindarkan diri dari sekedar pelipur lara dan tempat berkeluh kesah, agama harus mentransformasikan diri menjadi alat yang canggih untuk melakukan perubahan sosial. Al-Qur’an memerintahkan kepada orang – orang yang beriman untuk menyumbangkan kelebihan hartanya, sesuai dengan firman Allah:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبيِّنُ اللّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ -٢١٩-
Artinya:
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar** dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.” Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, “Kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Allah Menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan. (Q.S. Al-Baqarah[2]: 219).


III.          Penutup
          Dari beberapa pemikiran Ashgar Ali Engineer yang telah dibahas di atas dapat kita simpulkan bahwa, sangat menarik sekali revolusi yang dia lakukan pada dunia Islam terutama tentang kaum yang tertindas. Engineer mempunyai asumsi bahwa Islam selain sebagai agama (antara makhluk dengan Tuhannya) juga sebagai agama (antara makhluk dengan makhluk yang lain), hanya saja dia lebih berfokus pada pemikiran untuk mengentas ketertindasan kaum yang lemah. Kebanyakan pada masanya Islam hanya berlaku sebagai alat ritual formal yang mengikuti status quo yang berkembang, sehingga banyak sekali penindasan baik secara sosial, ekonomi, politik dan teologi. Engineer terispirasi dengan datangnya Nabi Saw. sebagai revolusioner pada masanya. Akhirnya  memfokuskan Engineer untuk menitik sentralkan pemikirannya pada agama dan tugas pembebasan. Pada hakekatnya Engineer mengacu pada uncapan Karl Marx. Karya Karl Marx merupakan tokoh yang membahas dengan bahasa khas kiri, seperti ketidakadilan, penindasan, revolusi, perubahan radikal dan sebagainya. Hanya saja terdapat perbedaan diantara keduanya, jika Karl Marx adalah seorang Atheis yang orientasinya ekonomi kebijakan yang diformakan dalam politik kenegaraan, sedangkan Engineer adalah seorang Muslim yang berorientasi pada substansi nilai yang didasarkan pada wahyu Allah.


DAFTAR PUSTAKA
Arwani. Ashgar Ali engineer, Islam. Teologi Pembebasan,   https://algaer.wordpress.com. diaksses tanggal 11 Mei 2016.
Ensiklopedia, Ashgar Ali Engineer. https://en.wikipedia.org. diakses 13 Mei 2016
Firdawati, Riski, Islam dan Teologi Pembebasan. Book Review Digital Journal A  l-Manar Edisi 1/2004. diakses 11 Mei 2016